Senin, 06 Juni 2016

Basis Data

Sistem Basis Data


Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu

Istilah-istilah Basis data

Beberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut:

Entititas

Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.

Field

Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat.

Record

Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
Contoh Kumpulan atribut NIP, Nama, dan alamat berisikan “01001245566”, Sanusi, Jl. Hati suci No 2 Kupang.

Data Value

Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi atribut disebut nilai data.

Kunci Elemen Data ( Key Data Element )

Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

Komponen-komponen Sistem Basis Data ( Database )

Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan dan Database Management System ( DBMS ) yang memungkinkan beberapa pemakai untuk mengakses dan manipulasi file-file tersebut ( Fathansyah,1999 ). Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:

Perangkat Keras  ( Hardware )

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah memori sekunder hardisk.

Sistem Operasi ( Operating System )

Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.

Basis data ( Database )

Sebuah basis data ( Database ) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau tabel.Database

Management System ( DBMS )

Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.

Pemakai ( User )

Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

Tujuan dan Manfaat Basis Data

Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat (Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan yaitu:

Kecepatan dan kemudahan (Speed )

Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara manual.

Efisien ruang penyimpanan (Space)

Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean .

Keakuratan (Acuracy)

Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.

Keamanan (Security)

Dalam sejumlah sistem ( apilkasi ) pengelolah database tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.

Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)

Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

Data dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.

Dapat diterapkan standarisasi (standardization)

Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
Kelemahan Sistem Basis Data
  • Memerlukan tenaga spesialIS
  • Kompleks
  • Memerlukan tempat yang besar
  • Mahal

Pengguna Basis Data

System Engineer

Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual

Database Administrator (DBA)

Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.

Tugas DBA

  • Mengontrol DBMS dan software-software
  • Memonitor siapa yang mengakses basis data
  • Mengatur pemakaian basis data
  • Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency

Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :

  • Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
  • Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan kembali basis data
  • Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data
  • Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
  • Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan sistem

End User (Pemakai Akhir)

Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

Programmer aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)

Pemakai Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS

Pemakai Umum (End User / Naïve User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya

Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.

Contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam dunia bisnis 

  • Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
  • Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
  • Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
  • Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan
  • Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
  • Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
  • Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa

Contoh basis data

contoh basis data
contoh basis data
dapat dinyatakan dalam bentuk skema

Minggu, 05 Juni 2016

Pengolah Data



PENGOLAH DATA
Disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah “Pendidikan Matematika” yang dibina oleh Dra. Titik Sugiarti, M.Pd. dan Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd.



Oleh:
Kelas B/Kelompok 10

1.      Eka Novitasari                        (150210204028)
2.      Firda Amelia Safitri                (150210204043)
3.      Endah Putri Tnajung Sari        (150210204049)
4.      Farisia Pratiwi Umami            (150210204051)






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURURSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengolahan Data” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Titik Sugiarti, M.Pd dan Bapak Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Matematika yang telah memberikan pembinaan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.


Jember, 1 Maret 2016


Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1    Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2    Rumusan masalah ..................................................................................... 1
1.3    Tujuan masalah.......................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN..............................................................................     2
2.1    Pengolahan data .......................................................................................     3
2.2    Rata-rata, modus, median .........................................................................     4
1.    Rata-rata ..............................................................................................     4
2.    Median  ................................................................................................    12
3.    Modus  .................................................................................................    16
BAB III. PENUTUP...................................................................................... 22
3.1    Kesimpulan  .............................................................................................. 22
DAFTAR RUJUKAN  ................................................................................. 23














BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Matematika tidak asing lagi bagi kita, dimana matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun di Perguruan Tinggi yang memiliki peran sangat penting dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dalam salah satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberikan kepada siswa mulai dari SD diharapkan dapat membekali siswa dengan kemampuan berfikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis. Kompetensi tersebut sangat diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup. Untuk mempelajari matematika diperlukan suatu kecerdasan dan keuletan, karena mata pelajaran ini dianggap sulit oleh sebagian besar orang. Hal ini sangat mengganggu siswa dan siswapun beranggapan bahwa Matematika adalah mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa menjadi malas untuk mempelajarinya.
Pembelajaran Matematika di SD perlu mendapatkan perhatian khusus atau serius dari berbagai pihak seperti, pendidik, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di SD merupakan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya, selain itu penguasaan materi sejak dini juga diperlukan untuk penguasaan lebih lanjut di jenjang berikutnya. Siswa sebagai subjek sekaligus objek dari kegiatan pengajaran untuk mencapai suatu tujuan. Materi matematika yang terdapat pada dalam makalah ini adalah pengolahan data. Dimana kami dituntut agar terampil dalam melaksanakan pembelajaran pengolahan data, serta kami juga harus mempelajari dan menyajikannya dengan baik agar siswa dapat memahami serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil yang telah diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.        Apa yang dimaksud dengan pengolahan data?
2.        Bagaimana cara penyelesaian pengolah data?

1.3    Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui pengolahan data.
2.        Untuk mengetahui cara penyelesaian pengolah data.
















BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1    Pengolahan Data
Pengolahan data yang dipelajari pada bab ini antara lain:
1.        Nilai tertinggi dan nilai terendah.
2.        Rata-rata yaitu nilai rata-rata dari seluruh data hitung, dapat ditentukan dengan rumus berikut:
Rata-rata =
Jumlah data
Banyak data




3.        Modus yaitu nilai yang sering banyak muncul.
4.        Median yaitu nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar.
Contoh.
1.      Berikut ini adalah data nilai ulangan Matematika kelas VI.
10     8      8          9          7
6   5          7          8          9
10     8      9          8          8
8        8         7          7          6
Berdasarkan data tersebut tentukan:   (a)  Nilai tertinggih dan terendah
(b)   Modus
(c)    Rata-rata hitung
Penyelesaiannya:
Untuk mempermudah dalam pengolahan data, data kita urutkan terlebih dahulu.
5          6          6          7          7         
7          7          8          8          8
8          8          8          8          8
9          9          9          10        10

a.  Berdasarkan data tersebut nilai tertinggih = 10 dan nilai terendah = 5
b.  Rata-rata hitung     =
                                    =
                                    = 7,8
c.    Modus = 8, karena 8 merupakan nilai yang paling banyak muncul yaitu 8 kali.
d.   Median = (8 + 8)/2
      = 8

2.2    Rata-Rata, Modus, Median
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kumpulan data, masih diperlukan ukuran-ukuran yang merupakan wakil dari kumpulan data tersebut. Beberapa ukuran yang akan dibahas dalam kegiatan belajar ini yaitu rata-rata, modus, median. Rata-rata dan modus biasa disebut sebagai gejala pusat, sedangkan median biasa disebut dengan ukuran letak.
1.    Rata-rata
Rata-rata atau yang sering disebut dengan mean merupakan nilai rata-rata dari sekumpulan data. Sebagai contoh mungkin anda pernah mendengar kalimat berikut ini:
a.    “Di desa Kalimasada rata-rata warganya memelihara dua ekor burung”
b.    “Orang tua murid kelas 6 rata-rata mempunyai sebuah sepeda motor”
c.    “Anton minum air putih rata-rata satu gelas dalam sehari”
Kalimat pertama contoh di atas tentunya tidak berarti bahwa masing-masing penduduk mempunyai dua ekor burung. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada warga yang tidak memelihara burung dan ada warga yang memelihara burung lebih dari dua ekor. Adapun arti dari kalimat tersebut jika semua burung dikumpulkan kemudian dibagikan kepada masing-masing warga, maka masing-masing warga akan memelihara dua ekor burung.
Proses yang terjadi di atas adalah menjumlahkan semua burung kemudian dibagi dengan banyak warga. Jika banyak burung yang dipelihara masing-masing warga dipandang sebagai nilai data, maka nilai rata-rata warga memelihara burung dapat dipandang sebagai rata-rata dari kumpulan data atau secara sederhana disebut rata-rata.Kegiatan di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajarkan konsep rata-rata kepada siswa:
1.    Mintalah beberapa siswa, misalnya 5 siswa untuk membawa kelerengmasing-masing 6, 4, 8, 9, dan 3 kelereng (anggap sebagai data).
2.    Kumpulkan semua kelereng.
3.    Mintalah salah satu siswa membagikan kelereng-kelereng itu, sehingga masing-masing siswa yang membawa kelereng tersebut mendapat bagian sama banyak.
4.    Hal yang terjadi pada kegiatan diatas adalah masing-masing siswa mendapat bagian 6 kelereng.
5.    Jelaskan pada siswa bahwa 6 kelereng yang diperoleh itu merupakan rata-rata kelereng yang dibawa siswa, atau rata-rata data.
Rata-rata dihitung dengan jalan membagi jumlah semua nilai data oleh banyak data. Jika rata-rata data diberi simbol Re, maka rerata dapat dirumuskan sebagai:
Re=
Sifat-sifat mean :
1.    Mean merupakan wakil dari keseluruhan nilai.
2.    Mean sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim.
3.    Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan.

Soal Latihan!
1.    Hasil ujian pelajaran matematika 5 siswa adalah: 70, 69, 45, 80, dan 56. Berapakah rata-rata hasil ujian 5 siswa tersebut?
Jawab:
Jumlah nilai ujian kelima siswa itu adalah 70 + 69 + 45 + 80 + 56, dan banyaknya data adalah 5. Oleh karena itu rata-rata hasil ujian kelima siswa tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
R =
=
=
= 64
2.    Nilai hasil ulangan matematika 20 siswa kelas enam MI Al Falahiyah adalah sebagai berikut:6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7, 6, 8, 6, 6, 9, 8. Berapakah rata-rata nilai dari 20 siswa tersebut ?

Untuk soal seperti ini, caranya seperti nomor 1 yaitu tinggal jumlahkan saja semua nilai kemudian dibagi 20.
Jawab:
           R=
              =
= 7,25
bisa juga diatur seperti ini:
Disamping harus menghitung seluruh jumlah nilai 145, harus diteliti juga bahwa jumlah siswa dalam perkalian juga 20 >> 145 : 20 = 7,25
atau lebih baik lagi bila data tersebut dibuat dalam bentuk tabel terlebih dahulu, seperti ini:

R=
=
= 7,25
3.    Setelah tujuh kali mengikuti ulangan matematika, Rio mendapatkan nilai sebagai berikut: 8, 9, 7, 10, 9, 10, dan 7. Agar Rio mendapat nilai rata-rata ulangannya 8,5 maka nilai yang harus diperoleh Rio pada ulangan yang kedelapan adalah...
Jawab:
     Misalkan nilai ulangan kedelapan adalah x. Agar rata-rata ulangannya 8,5 maka:
    
    
    
    
    
     Jadi, agar Rio mendapatkan nilai rata-rata ulangannya 8,5 maka nilai yang harus diproleh Rio pada ulangan yang ke delapan adalah 8.

4.    Tabel data berat badan siswa kelas VI disejikan dalam tabel berikut:
Berat Badan (kg)
Banyak Siswa
34
2
32
4
30
10
28
8
25
6
Tentukan nilai rata-rata dari data tersebut!
Jawab:
Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan hasil perkalian antara berat badan dan banyak siswa.
Berat Badan
Banyak Siswa
Berat Badan x Banyak Siswa
34
2
68
32
4
128
30
10
300
28
8
224
25
6
150
Jumlah
30
870
Rata-rata dapa dihitung dengan rumus:
R = 29
Jadi, nilai rata-rata berat badan siswa kelas VI adalah 29 kg.
5.    Diketahui data nilai ulangan Bahasa Indonesia sebagai berikut.
Nilai
Banyak siswa
50
5
60
4
70
3
80
?
90
6
Jika rata-rata dari data di atas adalah 72. Tentukan banyak siswa yang memperoleh nilai 80!
Jawab:
Misalkan yang mendapat nilai 80 sejumlah x orang. Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selajnutnya diisi dengan hasil perkalian antara niali dan banyak siswa.
Nilai
Banyak Siswa
Nilai x Banyak Siswa
50
5
250
60
4
240
70
3
210
80
x
80x
90
6
540
Jumlah
18 + x
1240 + 80x
Rata-rata dapat dihitung dengan rumus:
Jadi, banyak siswa yang memperoleh nilai 80 adalah 7 orang.
6.    Perhatikan data berikut!
Nilai
Banyak Siswa
3
3
4
5
5
12
6
17
7
13
8
6
9
3

Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan hasil perkalian antara nilai dan banyak siswa.
Nilai
Banyak Siswa
Nilai x Banyak Siswa
3
3
9
4
6
24
5
12
60
6
17
102
7
13
91
8
7
56
9
2
18
Rata-rata dapat dihitung dengan rumus:
Syarat lulus adalah nilai lebih tinggi dari
Jadi, banyak siswa yang lulus:
7 +2 = 9 anak.
7.    Perhatikan diagram pengunjung warung selama enam hari di bawah!
Tentukan rata-rata pengunjung harian warung!
Jawab:
Langkah-langkah mencari rata-rata jika data disajikan dalam diagram batang adalah:
1.    Membaca frekuensi tiap kategori
Perhatikan garis-garis yang menghubungkan antara data dengan skala yang ada pada sumbu tegak. Garis tersebut menunjukkan banyak data pada diagram batang. Apabila data berada diantara dua satuan skala, kita bisa memperkirakan berapa angka pada skala.
2.    Mencari rata-rata dari data
Rata-rata dihitung dengan menggunakan:
Penyelesaian:
                
Jadi, rata-rata pengunjung harian warung adalah 40 orang.
                           

2.    Median
Median atau nilai tengah merupakan nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan dari yang terkecil. Oleh karena itu saat akan mengerjakan soal median, diharapkan untuk mengurutkan datanya terlebih dahulu. Median dilambangkan dengan Me atau Md.Kegiatan berikut ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menanamkan konsep median untuk siswa.
a.    Mintalah dua orang siswa untuk maju.
b.    Mintalah salah seorang siswa untuk mengetes sebuah dadu sebanyak 7 kali, dan siswa yang lain mencatat hasilnya di papan tulis.
c.    Siswa dipersilahkan duduk ke kursi kembali. Mintalah siswa yang lainnya lagi untuk maju dan mengurutkan data.
d.   Tanyakanlah pada siswa nilai data yang mana yang letaknya di tengah.
e.    Berilah penjelasan pada siswa bahwa nilai data yang letaknya di tengah itu disebut sebagai median.
Untuk menentukan median, dapat digunakan tiga cara sebagai berikut:
1.    Menggunakan letak data
a.    Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b.    Perhatikan jumlah data
1)   Jumlah data ganjil
Median terletak pada data ke-
Ketika data berjumlah ganjil, maka nilai median bisa langsung dipastikan yaitu angka yang terletak di tengah. Misalnya, jumlah data 15, maka angka yang mediannya merupakan data ke -8 setelah data diurutkan.
2)   Jumlah data genap
Median terletak diantara data ke- dan data ke-
Misalnya, data berjumlah 10. Maka urutkan data tersebut dan jumlahkan data kelima dan keenam kemudian dibagi dengan angka 2.
Contoh: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10
Maka mediannya adalah 8 + 8 dibagi 2 yang hasilnya adalah 8.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Median data genap =
2.    Menggunakan Pasangan
a.    Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b.    Buatlah pasangan bilangan pertama dan terakhir. Bilangan pertama berjalandari depan dan bilangan kedua berjalan dari belakang.
c.    Perhatikan jumlah data.
1)   Jumlah data ganjil
5 6 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9



Jika jumlah data ganjil, maka median adalah bilangan yang tidak memiliki pasangan. Pada contoh diatas, mediannya adalah 7.
2)   Jumlah data genap
5 6 6 6 6 6 6 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9


Jika, jumlah data genap, maka median adalah jumlah pasangan yang paling tengah kemudian dibagi 2. Pada contoh diatas mediannya adalah:
3.    Menggunakan Pencoretan
a.    Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b.    Lakukan pencoretan data dari kiri dan dari kanan dengan tanda coretan yang berbeda dan jumlah coretan yang sama.
c.    Perhatikan jumlah data.
1)      Jumlah data ganjil
0, 1, 2, 4, 4, 4, 6, 6, 7, 7, 9
Jika jumlah data ganjil, maka mediannya adalah nilai data yang tidak dicoret. Pada contoh diatas mediannya adalah 4.
2)   Jumlah data genap
60, 60, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 90, 95
Jika jumlah data genap, maka mediannya adalah jumlah dua data yang tercoret terakhir kemudian dibagi 2. Pada contoh di atas mediannya adalah:

Soal Latihan!
1.    Hasil ulangan susulan Matematika dari 10 siswa adalah sebagai berikut: 70, 60, 80, 90, 60, 80, 60, 50, 30, 70. Tentukan median dari ulangan susulan Matematika tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80, 80, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikannya dengan cara pencoretan:
30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80, 80, 90
Data diatas merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah dari dua data yang tercoret terakhir yaitu data ke-5 dan data ke-6 kemudian dibagi 2.
Me =  = 65.
Jadi, median dari data diatas adalah 65.
2.    Disajikan data berikut: 7 7 6 8 8 6 7 5 7 6 9 8 6 7 9. Tentukan median dari data tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan cara pencoretan:
       5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9
Data diatas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah nilai data yang tidak tercoret yaitu terletak pada data ke-8 adalah 7. Jadi median dari data di atas adalah 7.
3.    Berikut ini terdapat data nilai matematika siswa kelas VIIA sebagai berikut: 85, 60, 90,75,68,70,80,75, 65. Tentukan median dari data tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 60, 65, 68, 70, 75, 75, 80, 85, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan menggunakan cara pasangan:
       60, 65, 68, 70, 75,75, 80, 85, 90


Data di atas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah bilangan yang tidak memiliki pasangan yaitu terletak pada data ke-5 adalah 75. Jadi median dari data di atas adalah 75.
4.    Disajikan data berat badan 10 siswa kelas 6 SD sebagai berikut: 25, 40, 33, 27, 45, 35, 30, 35, 27, 30. Tentukan median dari data tersebut!
Jawab:
Data di atas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 25, 27, 27, 30, 30, 33, 35, 35, 40, 45. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan menggunakan cara pasangan:
       25, 27, 27, 30, 30, 33, 35, 35, 40, 45



Data di atas merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah pasangan yang paling tengah kemudian dibagi 2. Sehingga : = 32,5
Jadi, median dari data di atas adalah 32,5.
5.    Data penjualan buku tulis di sebuah toko (dalam lusin) sebagai berikut: 23, 25, 34, 19, 20, 35, 40, 27, dan 29. Tentukan median penjualan buku tulis tersebut!
Jawab:
Jika data diurutkan dari kecil ke besar, maka akan diperoleh susunan sebagai berikut:
Data ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nilai
19
20
23
25
27
29
34
35
40
Karena jumlah datanya ganjil (n = 9), maka median terletak pada data ke-
Data ke-5 pada data diatas bernilai 27.
Jadi, Median dari data diatas adalah 27.
6.    Data jumlah korban kecelakaan lalu lintas di kota X dalam satu tahun sebagai berikut: 8, 8, 5, 6, 7, 8, 5, 6, 8, 10, 4, dan 7. Tentukan median data tersebut!
Jawab:
Jika data diurutkan dari kecil ke besar maka akan diperoleh susunan sebagai berikut:
Data ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nilai
4
5
5
6
6
7
7
8
8
8
8
10
Karena jumlah datanya genap (n = 12), maka median terletak diantara data ke dan data ke  +1, atau terletak diantara data  =  = 6, dan data ke +1 =
+ 1 = 7
data ke-6 pada data di atas bernilai 7 dan data ke-7 pada data di atas bernilai 7. Jadi, median dari data di atas adalah: = 7.

3.    Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang mempunyai frekuensi terbesar.Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak terdapat digunakan ukuran modus. Contohnya kalimat berikut:
a.    “Kebanyakan kematian di Indonesia disebabkan penyakit demam berdarah”.
b.    Pada umumnya penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor kecerobohan.
c.    Di kelas kebanyakan siswa membawa kendaraan sendiri.
Istilah kebanyakan, pada umumnya kalimat di atas sebenarnya menyatakan modus yaitu modus dari penyebab kematian-kematian di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas dan cara siswa sampai di sekolah. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajarkan konsep modus kepada siswa:
a.    Mintalah masing-masing siswa untuk membawa sebuah dadu.
b.    Mintalah siswa mengetes (melempar) dadunya masing-masing 10 kali dan mencatat hasil-hasil yang muncul. Anggap sebagai data.
c.    Bertanyalah pada siswa angka berapa yang paling sering muncul.
d.   Jelaskan pada siswa bahwa angka yang paling sering muncul itu disebut modus data, dalam hal ini merupakan modus dari pengetesan 10 kali dadu.
Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data:
a.    Apabila pada sekumpulan data terdapat satu modus, maka gugus data tersebut dikatakan unimodus.
b.    Apabila pada sekumpulan data terdapat dua modus, maka gugus data tersebut dikatakan bimodus.
c.    Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua modus, maka gugus data tersebut dikatakan multimodus.
d.   Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat modus, maka gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.
Meskipun suatu gugus data mungkin saja tidak memiliki modus, namun pada suatu distribusi data kontinyu, modus dapat ditentukan secara analitis.
a.    Untuk gugus data yang distribusinya simetris, nilai mean, median dan modus semuanya sama.
b.    Untuk distribusi miring ke kiri (negatively skewed): mean < median < modus
c.    Untuk distribusi miring ke kanan (positively skewed): terjadi hal yang sebaliknya, yaitu mean > median > modus.
http://smartstat.files.wordpress.com/2010/03/032210_0030_ukuranpemus1.png?w=640
Hubungan antara ketiga ukuran tendensi sentral untuk data yang tidak berdistribusi normal, namun hampir simetris dapat didekati dengan menggunakan rumus empiris berikut:
Mean – Mode = 3 (Mean – Median)

Soal Latihan!
1.    Berapa modus dari nilai ujian matematika kelas 6 SD berikut ini:
a.    2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
b.    2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
c.    2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9.
d.   2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
e.    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Jawab:
a.    2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 7 (frekuensi terbanyak = 3), sehingga Modus (M) = 7. Gugus data tersebut dikatakan unimodus karena mempunyai satu modus.
b.    2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 7 (masing-masing muncul 3 kali), sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 7. Gugus data tersebut dikatakan bimodus karena mempunyai dua modus. Karena ke-2 modus tersebut nilainya berurutan, modus sering dihitung dengan menghitung nilai rata-rata keduanya, ½ (6+7) = 6,5.
c.    2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 8 (masing-masing muncul 3 kali), sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 8. Gugus data tersebut dikatakan bimodus karena mempunyai dua modus. Nilai modus tunggal tidak dapat dihitung karena ke-2 modus tersebut tidak berurutan.
d.   2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 5, 7 dan 8 (masing-masing muncul 2 kali), sehingga Modusnya ada tiga, yaitu 5, 7 dan 8. Gugus data tersebut dikatakan multimodus karena modusnya lebih dari dua.
e.    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Pada gugus data tersebut, semua frekuensi data sama, masing-masing muncul satu kali, sehingga gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modusnya.
2.    Hasil nilai ulangan matematika 20 siswa kelas enam MI Al Falahiyah adalah sebagai berikut:6,7,8,6,8,9,5,7,8,8,6,8,9,7,6,8,6,6,9,8. Tentukan modus dari perolehan nilai tersebut!
Jawab:
Cari saja obyek nilai yang paling banyak atau cari saja angka yang paling banyak muncul:
Nilai 5 ada 1 siswa
Nilai 6 ada 6 siswa
Nilai 7 ada 3 siswa
Nilai 8 ada 7 siswa
Nilai 9 ada 3 siswa
atau dibuat sebuah tabel :

Perolehan Nilai yang paling banyak adalah nilai 8, yaitu ada 7 siswa, berarti Modus dari 6,7,8,6,8,9,5,7,8,8,6,8,9,7,6,8,6,6,9,8 adalah 8.
3.    Tetukan modus dari data berikut: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10.
Jawab:
Angka yang sering muncul adalah angka 8 dan angka 8 merupakan nilai modus. Sebab angka 8 keluar sebanyak 3 kali dibandingkan data yang lainnya yang hanya keluar 1 kali.
4.    Terdapat 10 nilai data berikut ini: 70, 65, 80, 60, 75, 65, 65, 50, 65, 70. Tentukan modusnya!
Jawab:
Nilai data yang paling sering muncul adalah 65 yang muncul sebanyak 4 kali. Jadi, modus data tersebut adalah 65.

Pasti Bisa!
1.    Dari 10 kali ulangan IPA, Eti memperoleh nilai 70 60 75 57 80 65 83 70 70 70. Tentukan:
a.       Nilai terendah                           d. modus
b.      Nilai tertinggi                           e. median
c.       Nilai rata-rata (mean)
2.    Hasil penjualan barang di koperasi sekolah sebagai berikut:
Hari senin   = Rp 132.000,00
Hari selasa  = Rp 198.000,00
Hari rabu    = Rp 174.000,00
Hari kamis  = Rp 162.000,00
Hari jumat  = Rp 126.000,00
Hari sabtu   = Rp 90.000,00
a.       Berapa rupiah hasil penjualan selama 6 hari?
b.      Berapa rupiah rata-rata hasil penjualan 1 hari?
3.    Berikut adalah hasil penimbangan berat badan siswa kelas 6 sebagai berikut:
2 orang beratnya @ 22 kg
4 orang beratnya @ 24 kg
5 orang beratnya @ 25 kg
7 orang beratnya @ 26 kg
6 orang beratnya @ 27 kg
5 orang beratnya @ 28 kg
1 orang beratnya @ 31 kg
a.       Berapa banyak siswa kelas 6?
b.      Berapa kg rata-rata berat badan siswa kelas 6?
c.       Berapa modusnya?
d.      Berapa kg selisih berat badan terberat dan terendah?
e.       Berapa mediannya?
4.    Erika melempar dadu sebanyak beberapa kali, sehinggah muncul mata dadu:
5     5          2          3          4          6          1          5          4          3
2     4          3          2          3          3          1          2          5          6
5     4          3          4          1          2          2          5          6          6
a. Tentukan modusnya!
b. Tentukan rata-rata pelemparannya!
c. Tentukan mediannya!















BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Pengolahan data yang dipelajari pada bab ini adalah nilai tertinggi dan terendah, rata-rata, median, dan modus. Dimana rata-rata yang sering disebut dengan mean dan merupakan nilai rata-rata dari sekumpulan data. Modus merupakan nilai yang sering atau paling banyak muncul. Median merupakan nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan dari data yang terkecil hinggah terbesar.
Untuk mementukan mean menggunakan rumus Untuk menentukan median atau nilai tengah menggunakan rumus dengan ketentuan:
a.    Jumlah data ganjil, Median terletak pada data ke-
b.    Jumlah data genap, Median terletak diantara data ke- dan data ke-dengan menggunakan rumus: .
Sedangkan untuk menentukan modus yaitu dengan mencari data yang sering muncul. Modus dibedakan menjadi unimodus, bimodus, multimodus, dan data yang tidak mempunyai modus.











DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Lusia Tri, dan P.Sunardi. 2009. Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta: Swadaya Murni.
Karim, Muchtar Abdul. 2009. Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sumanto Y.D, Kusumawati Heny, Nur Aksin. 2008. Gemar Matematika 6. Jakarta: P.T Intan Pariwara.
Hindayani. Rangkuman materi mean, median, dan modus. 2014. http://hindayani.com/rangkuman-materi-mean-median-modus-dan-contoh/





 

Farisia Pratiwi Umami Template by Ipietoon Cute Blog Design